GEKIRAWabah corona virus disease 2019 (covid-19), semakin hari semakin bertambah. Tidak saja menular di kota-kota besar, tetapi sudah sampai dan menjangkau pelosok-pelosok desa.

Pergerakan orang yang masih terus berlangsung dari kota yang satu ke kota yang lain, dari kota ke desa, dari daerah zona merah ke daerah zona hijau, memungkinkan terjadinya perpindahan virus ini.

Mata rantai penularannya semakin panjang, menjangkau banyak orang, melewati batas-batas administrasi wilayah dan negara, menerobos hingga ke titik-titik batas geografis. Tanpa upaya-upaya pencegahan dan penanganan yang serius, baik melalui sosialisasi yang terus-menerus maupun melalui penyediaan fasilitas pengaman yang memadai, tidak kita pungkiri covid-19 ini akan terus merenggut korban.

Persiapan untuk packing. Foto (GEKIRA)

Pemerintah melalui Gugus Tugas Pencepatan Penanganan Covid-19 baik di pusat maupun daerah bersama seluruh komponen masyarakat telah melakukan berbagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus corona.

Himbauan dan kebijakan untuk ‘di rumah saja’ (stay at home) sangat penting untuk menghindari orang dari kerumunan dan keramaian yang berpotensi mudah menularkan virus ini jika ada yang sudah positif corona. Maka lahirlah kebijakan bekerja dari rumah (work from home), belajar dari rumah, beribadah di rumah.

Selain itu, terus dihimbau agar menjaga jarak sosial dan fisik (social/physical distancing), mencuci tangan pakai sabun dan selalu menggunakan masker bila keluar rumah.

Vonny Sumampouw Kepala Sekretariat yang juga Wakil Sekretaris PP GEKIRA. Foto (GEKIRA)

Seruan-seruan ini penting untuk memutus mata rantai penularan corona agar tidak semakin banyak yang terinfeksi, dengan demikian mencegah kian banyak orang meninggal dunia akibat virus ini.

Menyikapi kondisi ini, Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA), menilai berbagai upaya yang dilakukan pemerintah sudah cukup membantu pencegahan dan penanganan covid-19.

Persiapan pengiriman bantuan #GEKIRA Berbagi Kasih.

Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat GEKIRA Fary Djemy Francis, upaya yang dilakukan pemerintah tidak saja melalui himbauan dan kebijakan tetapi juga dalam aksi nyata membantu serta menyumbang Alat Pelindung Diri (APD) bagi rumah-rumah sakit pemerintah dan para tenaga medis yang menjadi garda terdepan menghadapi corona ini.

Namun, kata Fary, pemerintah tidak bisa berjalan dan bergerak sendiri. Butuh dukungan dan partisipasi berbagai elemen masyarakat.

“Upaya yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mencegah covid-19 sudah cukup membantu namun harus diingat bahwa pemerintah tidak bisa berjalan dan bergerak sendiri. Perlu dukungan dan partisipasi seluruh elemen masyarakat,” ujar Fary saat persiapan pendistribusian #GEKIRA Berbagi Kasih kepada GEKIRA.or.id di Bekasi, Kamis (16/04/2020).

Tim GEKIRA siap distribusikan bantuan #GEKIRA Berbagi Kasih ke daerah. Foto (GEKIRA)

GEKIRA dalam hal ini, sambungnya, mengambil bagian untuk bersama pemerintah dan elemen masyarakat lainnya untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Melalui gerakan #GEKIRA Berbagi KASIH, GEKIRA melihat ada segmen-segmen sosial kemasyarakatan tertentu yang harus dibantu karena kehadiran, tugas dan tanggung jawab mereka yang cukup besar dan strategis dalam memerangi dan mencegah penularan corona virus.

  1. GEKIRA akan berbagi KASIH dengan klinik-klinik kesehatan yang berada di wilayah perbatasan.

Selama ini perhatian pemerintah dalam hal bantuan APD masih terfokus pada rumah sakit-rumah sakit pemerintah yang berada di kota. Itu pun belum maksimal. Kita bisa bayangkan bagaimana dengan klinik-klinik kesehatan ini.

Padahal, klinik-klinik ini berada di desa, dekat dengan masyarakat. Fasilitas kesehatan yang mudah dijangkau oleh masyarakat desa adalah klinik kesehatan di desa.

Dalam konteks covid-19, saat ini banyak pergerakan orang dari kota ke desa, dari zona merah ke desa. Orang-orang ini lebih mudah memeriksakan diri mereka ke klinik kesehatan karena jangkauannya dekat.

Tanpa ada APD dan fasilitas lain yang memadai maka klinik kesehatan cukup sulit melayani pasien dan kesulitan memutus rantai penyebaran corona.

Untuk itu, melalui gerakan ini akan dibantu masker, APD, hand sanitizer, cairan desinfektan dan hygiene kit bagi para petugas medis di klinik dan pasien-pasien yang memeriksakan dirinya ke klinik.

  1. GEKIRA akan berbagi KASIH dengan kelompok-kelompok rentan di masyarakat seperti panti asuhan dan panti jompo.

Penghuni panti-panti ini memang ruang geraknya terbatas. Tetapi para pendamping dan pengasuh selalu keluar panti untuk mengurusi kebutuhan warga panti. Mereka ini yang perlu dibekali dengan masker dan APD.

Selain itu, anak-anak panti dan para lansia perlu dibekali dengan masker dan hand sanitizer supaya kebersihan di lingkungan mereka terjaga dan penularan covid-19 tidak sampai ke kelompok-kelompok rentan ini.

  1. GEKIRA akan berbagi KASIH dalam bentuk bantuan non medis kepada kelompok-kelompok rentan lainnya, orang-orang yang menjadi tulang punggung keluarga tetapi tidak bisa bekerja lagi sebagai dampak covid.

Bantuan non medis seperti dalam bentuk pangan atau uang tunai. Kelompok-kelompok ini akan diidentifikasi sehingga bantuan tepat sasar.

Melawan dan memutus mata rantai penyebaran corona ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. GEKIRA sebagai elemen peduli bangsa hadir untuk berbagi energi positif, pemikiran, motivasi dan dukungan material kepada anak-anak bangsa yang menjadi korban dan rentan menjadi korban covid-19.

Dalam suasana dan semangat Paskah, kiranya gerakan berbagi KASIH ini melahirkan spirit bersama untuk bangkit melawan covid, sekaligus membangkitkan harapan bagi para pengelola klinik kesehatan dan kelompok rentan bahwa covid-19 dapat dicegah dan ditangkal dengan semangat berbela rasa, pengorbanan dan kebangkitan dari situasi sulit seperti ini.

Ibu Vonny bersama Bapak Boy David Taga Ketua PC GEKIRA Kota Bekasi. Foto (GEKIRA)

Fary menambahkan #GEKIRA Berbagi Kasih ini akan disalurkan ke beberapa klinik dan puskesmas di wilayah perbatasan dan daerah tertinggal di Indonesia seperti di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencakup Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan di Kota Kupang.

Lalu di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencakup Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Utara.

Kemudian di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencakup Kabupaten Dairi, Kabupaten Nias Selatan dan Nias Barat. Terakhir di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat mencakup Kabupaten Garut, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Depok dan Provinsi Banten.

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pimpinan Pusat GEKIRA Nikson Silalahi. Bantuan dari GEKIRA seperti masker, APD dan face shield ini adalah hanya membantu sebagian kecil di beberapa tempat di Provinsi Sulawesi Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat dan Provinsi Sumut.

“Bersama-sama teman GEKIRA menyiapkan pengiriman masker, APD, face shield bantuan GEKIRA ke daerah. Pun hanya membantu sebagian kecil di beberapa tempat di Sulut, NTT, DKI, Jabar, dan Sumut kiranya banyak manfaatnya,” kata Nikson.

Nikson menyampaikan bahwa organisasi sayap Partai Gerindra ini akan melakukan kegiatan serupa pada tahap berikutnya. (*)

#GEKIRA Berbagi KASIH ke Klinik dan Panti di Daerah Tertinggal Menghadapi Covid-19
Tag pada:            

Tinggalkan Balasan