GEKIRA.or.id, Jakarta | Menindaklanjuti pertemuan Prabowo Subianto dengan Puan Maharani pada Minggu (4/9/2022) lalu di Hambalang, santer berita akan koalisi Gerindra dengan PDIP bahkan memasangkan Prabowo dan Puan.

Dalam pertemuan kedua tokoh tersebut, ada selentingan bahwa PDIP menawarkan Capres dari pihak mereka justru adalah Puan.

Juru Bicara Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) organisasi sayap Partai GERINDRA Nikson Silalahi yang juga Sekjen GEKIRA memberi tanggapan terhadap hal tersebut.

Menurut Nikson, silaturahmi antar petinggi partai adalah kewajiban untuk membuat suasana politik nyaman, damai.

“Kehadiran Ibu Puan di Hambalang sama seperti yang sudah duluan dilakukan pak Prabowo dengan mengunjungi beberapa pimpinan partai lain. Pertemuan-pertemuan seperti ini baik bagi bangsa, karena mengurus bangsa ini harus bersama-sama,” kata Nikson kepada media di sela-sela kegiatan di Jakarta, Selasa (6/9/2022).

(Foto: Gekira)

Terkait ada selentingan info yang menyatakan bahwa selain membuka ruang untuk koalisi di Pilpres 2024, PDIP menawarkan agar yang jadi capres adalah Puan Maharani.

Menanggapi hal ini, Nikson menjawab bahwa ada keinginan-keinginan koalisi tentu adalah normal, pertemuan-pertemuan pimpinan partai tentu dalam satu semangat ingin bekerjasama termasuk keinginan koalisi di Pilpres.

Secara GERINDRA, kata pria kelahiran Parongil ini sesungguhnya sudah final, yakni mengikuti keputusan Rapimnas Partai Gerindra bulan Agustus lalu di Sentul yang telah menetapkan Prabowo Subianto jadi Capres dan bukan Cawapres, termasuk koalisi dengan PKB.

Ditambahkannya, koalisi Gerindra dengan PKB sudah memenuhi syarat konstitusi untuk memajukan Prabowo Subianto sebagai Capres bersama pasangan yang akan disepakati oleh Ketum Partai Gerindra dan Ketum PKB.

“Itu hasil Rapimnas Partai Gerindra 12-13 Agustus 2022 lalu. Pak Prabowo dan Partai Gerindra tentu akan taat pada hasil Rapimnas,” tambah Nikson menjelaskan.

Lalu, mengenai ada dugaan demi kepentingan bangsa dan kepastian kemenangan di Pilpres 2024, Prabowo akan mau jadi Cawapres, Nikson kembali memberi tanggapan.

“Begini ya, politik itu sangat dinamis dan segala kemungkinan bisa terjadi. Jadi sulit untuk menerima bahasa kepastian kemenangan ketika seseorang harus di posisi tertentu dan seorang yang lain diposisikan di posisi tertentu yang lain,” jawab Nikson.

Ia memaparkan bahwa hasil Rapimnas Partai Gerindra yang telah menetapkan Prabowo Subianto sebagai Capres adalah lahir dari pertimbangan panjang dan matang.

Artinya ketika Prabowo Subianto ditetapkan sebagai Capres yang diusung dan menyepakati koalisi dengan PKB, ini berangkat dari pemikiran yang matang dan keyakinan besar bahwa di 2024 cita-cita yang akan diperjuangkan Partai Gerindra ini akan terealisasi.

“Prabowo Subianto akan menjadi Presiden NKRI melanjutkan kepemimpinan Presiden Jokowi. Koalisi dengan PDIP dan partai-partai setelah PKB, seperti yang disampaikan pak Prabowo dan Cak Imin tentu terbuka, tetapi tentu dalam semangat ada kearifan dan kebesaran jiwa untuk menerima bahwa untuk posisi Capres yang pas untuk didukung di Pilpres 2024 adalah nama Prabowo Subianto,” kata Nikson mengingatkan agar jangan lupa hasil Rapimnas baru-baru ini.

Terakhir, ada juga rumor bahwa Jokowi demi kepentingan bangsa dan negara mau jadi cawapres-nya Prabowo juga mendapat tanggapan Sekjen Gekira Nikson Silalahi ini.

“Yang namanya rumor, sepanjang sebelum pendaftaran paslon capres/cawapres tahun 2023 akan terus bermunculan. Tapi secara pribadi saya sendiri berdoa agar hal ini terwujud. Kedua pemimpin besar ini sudah menunjukkan kenegarawanannya, paham kapan bertanding dan kapan bersanding,” jelas Nikson.

Dijelaskannya, dalam posisi kemenangan Jokowi di Pilpres 2019 lalu, Prabowo Subianto dengan kebesaran jiwa demi kepentingan keutuhan, kedamaian bangsa dan negara telah bersedia menjadi menteri di kabinet yang dipimpin Jokowi.

“Tentu bukan hal yang aneh pula demi kepentingan bangsa dan negara pak Jokowi akan bersedia jadi Cawapres karena sesuai konstitusi beliau tidak bisa lagi menjadi Presiden untuk periode ketiga. Masih banyak kemungkinan-kemungkinan lain, tapi bagi saya mengharapkan Prabowo Subianto berpasangan dengan Jokowi adalah sebuah pilihan luar biasa di Pilpres 2024. Kita perlu doa khusus untuk itu,” tutup Nikson. [Tio]

Gekira: Dukungan Kepada Prabowo Maju Capres Bukan Cawapres
Tag pada:                            

Tinggalkan Balasan