GEKIRA.or.id, Jakarta. Peristiwa teror bom di 3 tempat ibadah di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur beberapa waktu lalu membuat Ketua Bidang Komunikasi dan Humas Pimpinan Pusat Gerakan Kristiani Indonesia Raya (PP GEKIRA) Haposan Batubara angkat bicara.
Kader GEKIRA beragama Katolik ini mengatakan aksi teror beruntun di tempat ibadah tersebut hendaknya tidak membuat berbagai komponen bangsa menjadi saling curiga atau tersulut provokasi antar kelompok.
Justru, kata Haposan, aksi teror tersebut menjadi momentum untuk semakin merekatkan satu dengan yang lain sebagai sesama anak bangsa dari berbagai suku dan agama.
“Karena agama apa pun tidak pernah menghendaki aksi biadab seperti ini. Atas dasar kemanusiaan dan penghormatan nilai-nilai kehidupan, terorisme pantas kita kutuk dan lawan bersama. Sehingga kita tidak justru terpancing untuk saling curiga tetapi makin menguatkan tekad bersatu melawan kekerasan seperti ini,” kata Haposan yang juga Ketua DPP Gerindra kepada GEKIRA, di Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Ditambahkan Haposan, sambil mendaraskan doa bagi korban dan pelaku yang meninggal karena aksi teror tersebut, semua komponen bangsa terutama kelompok agama bergandengan tangan mengokohkan semangat persaudaraan di bawah semangat kebangsaan.
“Indonesia tidak boleh kalah dengan terorisme. Justru kita sebagai bangsa harus makin kuat karena semua kelompok agama melawannya,” tegas pria yang juga berprofesi pengacara ini.
Oleh karena itu, dia menghimbau agar masyarakat jangan mudah terpancing dengan berbagai hasutan dan bentuk provokasi yang banyak beredar di media sosial.
“Intinya semua pihak harus menahan diri, kita dalam suasana berduka, pertama adalah simpati bagi para korban dan keluarganya, dan memberikan kepercayaan penuh kepada aparat kita untuk mengatasi situasi yang ada,” pungkas Haposan. (Gekira)