GEKIRA.or.id, JAKARTA. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim S. Djojohadikusumo hadir di Balai Kota, Jakarta. Kedatangannya pagi ini di acara Pencatatan Pernikahan Massal Umat Nasrani Provinsi DKI Jakarta, selain sebagai saksi, Hashim juga sebagai Ketua Dewan Penasehat Badan Musyawarah (Bamus) Umat Nasrani DKI Jakarta.
Pada acara yang dihadiri Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno, hadir juga sebanyak 230 pasangan umat Nasrani yang mau menerima akta pernikahan.
Dalam sambutannya, Hashim yang juga Ketua Dewan Pembina Pimpinan Pusat Gerakan Kristiani Indonesia Raya (PP GEKIRA), organisasi sayap (Orsap) Partai Gerindra berharap Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta bisa menjadi mitra Bamus Nasrani DKI Jakarta.

“Harapan kami agar bapak gubernur dan pejabat pemda menjadikan kami sebagai mitra dalam mewujudkan keberagamaan yang harmonis,” kata Hashim di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (9/8/2018).
Hashim juga memuji Anies dan menyebutnya sebagai pancasilais sejati karena sejak dilantik menjadi gubernur telah berulang kali memberi dukungan dan bantuan kepada umat Nasrani sebagai minoritas di Jakrta seperti pemberian izin membangun gereja dan tempat ibadah lain.
“Sejak bapak dilantik menjadi gubernur, bapak telah berulang kali memberikan dukungan dan memberikan bantuan kepada umat agama minoritas termasuk pemberian izin untuk pembangunan gereja, peresmian dan dukungan di berbagai acara umat lainnya, termasuk di hari Natal dan Paskah. Bapak telah membuktikan bahwa bapak seorang pancasila yang sejati, segala tuduhan-tuduhan dari lawan politik bapak sesungguhnya tidak benar,” ujar Hashim.
Setelah Hashim, Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan mendapat giliran memberikan sambutan. Anies mengapresiasi adanya fasilitas penyerahan akta perkawinan kepada umat Nasrani.

“Saya bersyukur ingin menyampaikan dan apresiasi Bamus Nasrani memiliki fasilitas yang amat penting, bagi kami pemerintah memiliki tanggung jawab untuk bisa menunaikan semua kewajiban kami pada setiap warga negara,” ujar Anies.
Ditambahkan Anies, dari dulu di negeri ini, tidak ada kata minoritas dan mayoritas, yang ada adalah golongan. Golongan itu tidak ada komponen ukurannya, sedang mayoritas ada komponen ukurannya.
Juga, katanya, negara hadir tidak untuk melindungi minoritas dan tidak hanya melindungi mayoritas tetapi negara hadir melindungi setiap bangsa.
Usai keduanya memberi sambutan, sebanyak 6 pasangan dari umat Katolik dan Protestan yang sudah menikah secara simbolik diberikan akta nikah oleh Anies. (Admin)