GEKIRA, or,id. Pelantikan Pengurus Daerah (PD) dan beberapa Pengurus Cabang (PC) Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) Provinsi Jawa Barat yang dilaksanakan di Graha Hardika Resto Wulan Sari 1, Margajaya, Bekasi Selatan, Rabu (23/5/2018) berjalan baik dan meriah.
Pengurus masa bakti 2018-2022 ini dilantik oleh Hashim Djojohadikusumo Ketua Dewan Pembina PP GEKIRA yang didampingi Ketua Umum Fary Djemy Francis dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PP GEKIRA Nikson Silalahi.
Selain Mayjen TNI (Purn) Sudrajat Calon Gubernur Jawa Barat yang diusung Partai Gerindra, hadir juga di acara pelantikan tersebut Mulyadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Jabar dan Ibnu Hajar Tanjung Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kota Bekasi serta AS Kobalen Ketua Umum Gema Sadhana.
Usai acara pelantikan, Sekjen PP GEKIRA Nikson Silalahi menerangkan bahwa keberadaan GEKIRA sebagai Organisasi Sayap (Orsap) Partai Gerindra di Indonesia adalah untuk bekerja memenangkan pasangan calon yang diusung Partai Gerindra di Indonesia pada Pilkada serentak tahun ini dan utamanya menjadikan Prabowo Subianto terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia di pemilihan presiden (Pilpres) 2019.
Duta Gerindra dan Prabowo
Selain itu, kehadiran GEKIRA baik di daerah maupun di cabang, tentu diharapkan sebagaimana permintaan dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, supaya menjadi duta-duta Gerindra dan Prabowo di tengah-tengah masyarakat Kristiani di seluruh Indonesia baik yang beragama Kristen maupun Katolik.
Kader GEKIRA di tengah-tengah masyarakat harus dapat menjelaskan secara gamblang bahwa tidak benar Partai Gerindra sebagai partai intoleran. Justru, kata Nikson, Partai Gerindra adalah partai yang betul-betul menunjukkan dari awal bagaimana mengakomodir semua komunitas agama dan etnis di tubuh partai.
Nikson memberi contoh selain keberadaan orsap GEKIRA untuk umat beragama Kristiani (Kristen-Katolik), ada juga GEMA SADHANA bagi umat Hindu dan Budha, serta GEMIRA untuk masyarakat muslim di Indonesdia.
“Ini adalah bukti bahwa Partai Gerindra itu sangat memandang keberadaan perbedaan bukan sesuatu yang dihindari tapi justru harus dirawat baik sebagai kekuatan di tubuh partai,” ujarnya usai membacakan Surat Keputusan (SK) di acara pelantikan tersebut.
Nikson menambahkan keberadaan GEKIRA juga harus dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat bahwa Prabowo Subianto bukan anti China dan Kristen. Untuk menjelaskan ini, kader GEKIRA dapat menjelaskan salah satunya bahwa Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang beragama Kristen dari etnis Tionghoa yang dulu dipilih Prabowo untuk maju di Pilkada DKI 2017.
“Itu bukti jelas bahwa Partai Gerindra itu sangat mendukung orang-orang minoritas yang punya kemampuan baik seperti Ahok supaya mendapat tempat di pemerintahan,” ungkap Nikson.
Soal bahwa kemudian di perjalanan waktu ada hal yang tidak menyenangkan di hubungan Partai Gerindra dan Ahok, menurut Nikson, itu urusan lain. Ia mau menegaskan yang dilakukan Prabowo atau Partai Gerindra adalah bukti bahwa Partai Gerindra itu bukan partai intoleran tapi betul-betul partai yang memelihara dan mempertahankan kebhinnekaan dan keutuhan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Contoh lain dijelaskan Nikson adalah bagaimana kebhinnekaan itu tumbuh dan berkembang baik di tengah-tengah keluarga besar Prabowo Subianto, dimana Prabowo adalah pemeluk agama Muslim, sedang adik kandungnya Hashim Djojohadikusumo sendiri adalah seorang Kristen bahkan Ibu yang melahirkan Prabowo dan Hashim adalah seorang Kristen.
Terkait pelantikan pengurus GEKIRA di Jabar, pelantikan pengurus GEKIRA di daerah-daerah lain, terutama daerah-daerah yang melaksanakan Pilkada serentak tahun ini akan terus dilakukan. Dalam waktu dekat, PP GEKIRA akan melantik pengurus PD dan PC Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan daerah lainnya. (Admin)