Jakarta (GEKIRA) – Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 KH Ma’ruf Amin diundang dan diulosi sebagai tokoh bangsa di acara Rapat Majelis Pekerja Sinode Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di kantor pusat HKBP di Pearaja, Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara pada Jumat (5/10/2018) lalu.

Ephorus HKBP Pendeta Dr. Darwin Lumban Tobing pun memberi ulos dan memakaikannya kepada KH Ma’ruf Amin dan istri sebagai makna doa dan pengharapan kepada Tuhan.

Acara pun berjalan baik dan tak lupa mengabadikan dalam bentuk berfoto bersama. Salah satu foto yang beredar di media sosial yaitu KH Ma’ruf Amin dan istri berfoto bersama Ephorus dan Pimpinan Pusat HKBP sambil mengacungkan jari telunjuk. Belum diketahui apa maksud acungan jari telunjuk tersebut, apakah sebagai bentuk dukungan kepada salah satu capres di Pilpres 2019 atau ada maksud lain?

Menanggapi foto yang beredar ini, seperti yang dikutip GEKIRA dari VOIR, redaksi VOIR meminta tanggapan Nikson Silalahi sebagai Tokoh Muda dan Jemaat HKBP yang juga salah satu pengurus di Badan Usaha (BU) HKBP.

Dalam tanggapannya, Nikson menyatakan keprihatinannya terhadap politik praktis yang digunakan dan dipertontonkan para tokoh agama. Menurutnya, hal itu harus dihindari karena malah akan membingungkan umat dan membuat suasana tidak kondusif di tahun politik.

“Saya ingin menyampaikan bahwa sebaiknya tokoh agama Indonesia itu sebagaimana sifat-sifat keagamaannya menjadi penyejuk masyarakat untuk tidak terlalu jauh ikut campur dukung mendukung siapa-siapa dan itu dipertontonkan di hadapan masyarakat,” kata Nikson menanggapi pertanyaan VOIR melalui sambungan selularnya di Jakarta, Rabu sore (10/10/2018).

Nikson Silalahi saat memimpin rapat Gerakan Kristiani Indonesia Raya

Bahkan, Nikson yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Gerakan Kristiani Indonesia Raya (GEKIRA) mengungkapkan sebaiknya tokoh atau pemimpin agama tidak terlibat dalam pusaran politik dan tidak terlalu jauh mendukung salah satu pihak. Hal itu malah akan memperumit keadaan masyarakat menjadi tidak kondusif.

“Kalau pun secara pribadi mendukung, tidak perlu dipertontonkan secara vulgar kepada masyarakat, nanti malah akan memperumit keadaan masyarakat menjadi tidak kondusif,” ujarnya. [admin]

Nikson Silalahi : Tokoh Agama Harusnya Menjadi Penyejuk, Tidak Terlibat Politik Praktis

Tinggalkan Balasan